Friday, September 24, 2021

BLANGKO BERITA ACARA TIDAK MENGGUNAKAN SIPLAH

Survei Lingkungan Belajar Kepala Sekolah dan Guru

 

Survei Lingkungan Belajar Kepala Sekolah dan Guru


  1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
  2. Survei Karakter.
  3. Survei Lingkungan Belajar.

Pada artikel ini hanya dibahas yang berkaitan dengan Survei Lingkungan Belajar yang akan di Isi oleh Kepala Sekolah (Kepsek) Sebagai penanggung jawab di Institusi pendidikan tersebut dan para dewan guru di satuan pendidikan.


Cara Mendapatkan Akun dan Token Survei Lingkungan Belajar

Berikut ini langkah-langkah untuk mendapatkan akun dan Token peserta Survei Lingkungan Belajar

Langkah 1. Akses halaman resminya di https://dashboardslb.kemdikbud.go.id

Silahkan akses halaman di atas untuk masuk ke dashboard akun survei lingkungan belajar. Tampilannya akan seperti gambar dibawah ini :

Dashboard akun Survei Lingkungan Belajar

Lihat Juga : Username dan Password ANBK Tahun 2021

Langkah 2. Silahkan login dengan SSO

Dalam Hal ini Login yang digunakan adalah akun Operator Sekolah masing-masing. Akun ini adalah akun yang dipegang oleh para OPS sekolah di satuan Pendidikan masing-masing

Langkah 3. Masuk Dashbord

Setelah Anda berhasil masuk ke dashboard, silahkan cetak kartu untuk para Guru dan Kepala Sekolah di Satuan pendidikan tersebut.



 

Lihat Juga : Pelaksanaan Simulasi Asesmen Nasional & Prosedurnya

Langkah 4. Cetak Kartu Peserta

Bagi para OPS Sekolah, silahkan cetak kartu peserta Survei Lingkungan Belajar (File akan terdownload otomatis ketika Anda mengklik ‘Cetak Kartu’ . Fila tersedia dalam Bentuk PDF

Langkah 4. Isi Survei Lingkungan Belajar

Setelah memiliki kartu login, silahkan mulai mengisi survei di link yang telah disediakan yaitu https://surveilingkunganbelajar.kemdikbud.go.id/login

Log in Survei Lingkungan Belajar

Langkah 5. Isi data di halaman Survei

Langkah selanjutnya adalah Silahkan Isi data yang diminta seperti :

  • Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
  • Token.
  • Nomor Induk Kependidikan (NIK).
  • Tanggal Lahir.

Lalu Klik ‘Login’.

Apa yang diukur dalam Survei Lingkungan Belajar?

Adapun yang akan di ukur dalam survei ini adalah Iklim belajar dan Iklim satuan pendidikan. Berikut ini perinciannya :

Survei Lingkungan Belajar

Iklim Keamanan Sekolah, meliputi :

  • Keamanan dan Well Being Siswa
  • Sikap dan Keyakinan Guru
  • Kebijakan dan Program Sekolah

Iklim Kebhinekaan Sekolah, meliputi : 

  • Praktik multikultural
  • Sikap dan Keyakinan Guru & Kepala Sekolah (Kepsek)
  • Kebijakan dan Program Sekolah

Indeks Sosial Ekonomi, meliputi : 

  • Pendidikan orang tua
  • Profesi Orang tua
  • Fasilitas Belajar di rumah

Kualitas Pembelajaran, meliputi :

  • Manajemen kelas
  • Dukungan Afektif
  • Aktivasi Kognitif

Pengembangan Guru, meliputi :

  • Refleksi dan perbaikan pembelajaran
  • Dukungan dan Refleksi Guru

Peserta ANBK Online dan Semi Online Tahun 2021

AN diikuti oleh Satuan Pendidikan, Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK), Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) serta Program Pendidikan Kesetaraan di luar negeri yang terdaftar dalam Dapodik atau EMIS dan memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) yang valid.

Peserta Asesmen Nasional dari setiap satuan pendidikan terdiri atas :

  • Kepala satuan pendidikan,
  • Seluruh Pendidik,
  • Peserta didik yang terpilih sebagai sampel pada satuan pendidikan,
  • Peserta didik di Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang terpilih sebagai sampel hanya pada sekolah induk.

Siswa yang mengikuti AN adalah peserta didik yang terpilih secara acak (random) di setiap satuan pendidikan dengan metode yang ditetapkan oleh Kementerian. Jumlah peserta didik yang dipilih untuk mengikuti AN pada setiap satuan pendidikan ditentukan sebagai berikut:

Peserta AN

  • SD/MI dan yang sederajat maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.
  • SMP/MTs dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
  • SMA/MA/SMK/MAK dan yang sederajat maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
  • SDLB maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang.
  • SMPLB maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
  • SMALB maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.
  • Paket A/Ula maksimal 30 orang dan cadangan 5 orang;
  • Paket B/Wustha maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang; dan
  • Paket C/Ulya maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang.

Penutup

Demikian cara mengakses dan mencetak login peserta untuk mengisi survei Lingkungan Belajar yang merupakan bagian dari Asesmen Nasional. Mari kita sukseskan program pemerintah dengan ambil bagian dalam program ini

Pengisian Survei Lingkungan Belajar 2021

 

Pengisian Survei Lingkungan Belajar 2021

Survei Lingkungan belajar merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam asesmen nasional (AN). Program ini termasuk program prioritas kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud). Berikut ini artikel yang berkaitan dengan Pengisian Survei Lingkungan Belajar tahun 2021.

Apa Tujuan Pengisian Survei Lingkungan Belajar?

Seperti yang diperoleh dari sumber resminya, Survei ini bertujuan memotret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan. Tujuannya adalah memperoleh hasil asesmen nasional secara komprehensif serta memberikan profil satuan pendidikan dari input-proses-output.

Setiap respon yang Guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) berikan diharapkan dapat mencerminkan kondisi satuan pendidikan yang sesungguhnya dan menjadi informasi reflektif.

Pada pengisian survei ini, diharapkan  kejujuran, keaktifan, serta kelengkapan dalam pengisian survei lingkungan belajar. Hal ini diharapkan menjadi kunci kualitas informasi yang akan diterima oleh satuan pendidikan.

Apa yang diukur dalam Survei Lingkungan Belajar?

Adapun yang akan di ukur dalam survei lingkungan belajar adalah Iklim belajar dan Iklim satuan pendidikan. Berikut ini perinciannya :


Iklim Keamanan Sekolah, meliputi :

  • Keamanan dan Well Being Siswa
  • Sikap dan Keyakinan Guru
  • Kebijakan dan Program Sekolah

Iklim Kebhinekaan Sekolah, meliputi : 

  • Praktik multikultural
  • Sikap dan Keyakinan Guru & Kepala Sekolah (Kepsek)
  • Kebijakan dan Program Sekolah

Indeks Sosial Ekonomi, meliputi : 

  • Pendidikan orang tua
  • Profesi Orang tua
  • Fasilitas Belajar di rumah

Kualitas Pembelajaran, meliputi :

  • Manajemen kelas
  • Dukungan Afektif
  • Aktivasi Kognitif

Pengembangan Guru, meliputi :

  • Refleksi dan perbaikan pembelajaran
  • Dukungan dan Refleksi Guru


Bagaimana Prosedur Pengisian Survei?

Berikut ini prosedur pengisian Survei

  • Survei wajib diisi oleh seluruh Kepala Satuan Pendidikan dan Guru yang terdaftar pada sistem pendataan Dapodik dan Emis.
  • Kepala Satuan Pendidikan dan Guru dapat login menggunakan data yang tercetak pada kartu Login SLB.
  • Kartu login didapatkan dari proktor/operator pada satuan pendidikan masing-masing yang ditunjuk untuk mengakses dan mencetak kartu login pada halaman dashboard SLB.
  • Halaman dashboard SLB dapat diakses proktor/operator satuan pendidikan di https://dashboardslb.kemdikbud.go.id/
  • Waktu pengisian akan aktif sesuai jadwal pelaksanaan Asesmen Nasional di setiap jenjang pendidikan.
  • Jika Guru bertugas di lebih dari satu satuan pendidikan, maka guru yang bersangkutan harus mengisi survei  untuk setiap tempat penugasan.
  • Kendala selama proses pengisian dapat disampaikan ke tim helpdesk Asesmen Nasional melalui proktor/operator satuan pendidikan.

Bagaimana Cara Pengisian Survei Lingkungan Belajar?

Untuk dapat mengetahui cara mengisi Survei Lingkungan Belajar silahkan klik disini

Tuesday, September 21, 2021

SURAT PERMOHONAN MEMBUAT AKUN BELAJAR ID

https://docs.google.com/document/d/1lI4p5Teu1fotzv7uXTzWu_Au84Y4HvzG/edit?usp=sharing&ouid=114105513795638709622&rtpof=true&sd=true

CARA MENGAJUKAN PERMOHONAN AKUN BELAJAR.ID BAGI GURU DAN SISWA YANG BELUM MEMILIKI AKUN

Cara Mengajukan Permohonan Akun Belajar.id Bagi Guru dan Siswa yang belum memiliki Akun - Akun belajar.id adalah akun google yang diberikan oleh kemdikbudristek bekerja sama dengan google. Dengan anda memiliki akun belajar.id tentunya memiliki keunggulan tersendiri yang mana akun tersebut gratis dan memiliki penyimpanan unlimited artinya tidak terbatas. Boleh dibilang akun premium namun gratis.
CARA MENGAJUKAN PERMOHONAN AKUN BELAJAR.ID BAGI GURU DAN SISWA YANG BELUM MEMILIKI AKUN
Namun tidak semua guru, tendik dan siswa mendapatkan akun belajar.id tersebut? Pada artikel saya kali ini akan membahas Cara Mengajukan Permohonan Akun Belajar.id Bagi Guru dan Siswa yang belum memiliki Akun.
Berikut ini adalah langkah-langkah  Mengajukan Permohonan Akun Belajar.id Bagi Guru dan Siswa yang belum memiliki Akun :


1. Membuat Surat Permohonan pengajuan akun belajar.id

Dalam pembuatan surat permohonan berisi data pemohon dalam hal ini memuat data kepala sekolah meliputi: Nama, NIP, Pangkat/Golongan, dan Jabatan. Selain itu dalam surat permohonan tersebut bila untuk guru berisi data: Nama, NIP, NUPTK,Tempat Tugas. sedang untuk permohonan akun siswa memuat data siswa meliputi: Nama, tempat tanggal lahir, NIS, NISN, kelas. Contoh surat permohonan akun belajar.id silahkan anda unduh Disini


Setelah surat permohon pembuatan akun sudah jadi silahkan dicetak selanjutnya ditandatangi dan cap basah oleh kepala sekolah. Langkah selanjutnya silahkan anda scan surat permohonan pembuatan akun belajar.id tersebut.


2. Mengajukan permohonan pembuatan akun belajar.id

Surat pengajuan permohonan akun yang sudah ditandatangani dan cap basah berupa hasil  Scann silahkan anda kirim ke alamat email ini agen_ult_1@pusdatin.belajar.id


3. Silahkan anda tulis Pesan pada alamat email tersebut yang berisi : " Permohonan Akun Belajar.id Bagi Guru dan Siswa atas nama ......."


4. Silahkan pengajuan permohonan akun belajar.id  anda secara berkala di portal pd.data.kemdikbud.go.id dengan menggunakan akun verval melalui akses operator sekolah.


5. Semoga berhasil


Demikian informasi yang saya bagikan berkaitan dengan Cara Mengajukan Permohonan Akun Belajar.id Bagi Guru dan Siswa yang belum memiliki Akun semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. 

Sunday, September 19, 2021

SPPD (SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS ) TERBARU

CARA MASUK PROGRAM PRAKERJA ( GELOMBANG 21 KARTU PRAKERJA )



"Gelombang 21 Kartu Prakerja telah dibuka!
ㅤㅤ
Kunjungi situs resmi kami di www.prakerja.go.id untuk membuat akun dan mengikuti seleksi Kartu Prakerja.
ㅤㅤ
Bagi Sobat yang akunnya sudah terverifikasi, lanjutkan dengan proses berikut:
ㅤㅤ
1. Buka www.prakerja.go.id pada browser handphone atau komputer
2. Siapkan nomor Kartu Keluarga serta NIK kamu
3. Masukkan data diri dan ikuti petunjuk pada layar
4. Siapkan kertas dan alat tulis untuk mengikuti Tes Motivasi dan Kemampuan Dasar secara online
5. Klik “Gabung” pada Gelombang yang sedang dibuka
6. Nantikan pengumuman peserta yang lolos seleksi Gelombang di dashboard


Soal Persamaan Kuadrat SMP

 Soal No. 1

Diberikan bentuk umum persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0. Dari bentuk bentuk dibawah ini tentukan masing-masing nilai dari a, b, dan c!
(i) 2x(x – 3) = 8
(ii) x2 -5x = – 12
(iii) 3x + 6/x = 5

Pembahasan
Ubah bentuknya menjadi ax2 + bx + c = 0 pada semua item:
(i) 2x(x – 3) = 8
2x2 -6x = 8
2x2 -6x – 8 = 0
Terlihat, a = 2, b = -6 dan c = -8

(ii) x2 -5x = -12
x2 -5x + 12 = 0
Terlihat, a = 1, b = -5 dan c = 12

(iii) x + 6/x = 5
Ruas kiri dikalikan x, ruas kanan juga dikalikan x sehingga
(3x + 6/x)x = 5x
x2 + 6 = 5x
3x2 – 5x + 6 = 0
Terlihat, a = 3, b = -5 dan c = 6

Soal No. 2

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan-persamaan kuadrat berikut ini:
(i) x2 – 9 = 0
(ii) x2 – 16 = 0

Pembahasan
Untuk menentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat, tentukan nilai x1 dan x2 salah satu caranya dengan pemfaktoran:
(i) x2 – 9 = 0
Bentuk a2 – b2 = (a – b)(a + b)

Sehingga
x2 – 9 = 0
x2 – 32 = 0
(x – 3)(x + 3) = 0
x – 3 = 0
x = 3

atau
(x + 3) = 0
x = -3
Himpunan penyelesaiannya {x1, x2} = {-3, 3}

(ii) x2 – 16 = 0
Dengan cara yang sama nomor sebelumnya:
x2 – 16 = 0
x2 – 42 = 0
(x – 4)(x + 4) = 0
(x – 4) = 0
x = 4

atau
(x + 4) = 0
x = -4
HP adalah {-4, 4}

Soal No. 3

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat 2x2 + 7x + 3 = 0

Pembahasan
Dengan pemfaktoran:
2x2 + 7x + 3 = 0
(2x + 1)(x + 3) = 0
(2x + 1) = 0
2x = -1
x = -1/2

atau

(x + 3) = 0
x = -3
Himpunan penyelesaian adalah {-3, -1/2}

Soal No. 4
Diketahui sebuah segitiga siku-siku dengan panjang sisinya berturut-turut adalah x, x + 3, dan x + 6. Tentukan:
a) nilai x
b) panjang ketiga sisi segitiga

Pembahasan
a) Pada sebuah segitiga siku-siku berlaku aturan pythagoras dimana kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah dari kuadrat dua sisi lainnya.
(x + 3)2 + x= (x + 6)2
x2 + 6x + 9 + x2 = x2 + 12x + 36
x2 + 6x + 9 + x2 – x2 – 12x – 36 = 0
x2 -12x -27 =0

Faktorkan:
(x – 9)(x + 3) = 0
(x – 9) = 0
x = 9

atau
(x + 3) = 0
x = -3
Nilai yang mungkin adalah x = 9

b) panjang ketiga sisi segitiga
sisi pertama = x = 9
sisi kedua = x + 3 = 9 + 3 = 12
sisi ketiga = x + 6 = 9 + 6 = 15

Soal No. 5
Diberikan persamaan kuadrat x2 – 7x + 12 = 0 yang memiliki akar-akar x1 dan x2

Tentukan nilai dari:
a) x1 + x2
b) x1 ⋅ x2

Pembahasan
Pada persamaan kuadrat berlaku untuk jumlah dan hasil kali akar-akarnya sebagai berikut:
x1 + x2 = -b/a
x1 ⋅ x2 = c/a

Sehingga:
a) x1 + x2 = -b/a = -(-7)/1 = 7
b) x1 ⋅ x2 = c/a = 12/1 = 12

Koordinat Kartesius: Matematika Kelas 8

Pengertian Koordinat Kartesius

Koordinat kartesius atau disebut juga dengan koordinat persegi panjang dikembangkan oleh seorang filsuf abad ke-17 asal Prancis  bernama Rene Descartes. Ia membuat suatu sistem koordinat yang disebut dengan cart, yaitu diagram cartesius atau cartesian. Lalu, apa sih sebenarnya koordinat kartesius itu? Koordinat kartesius merupakan sistem yang menetapkan setiap titik di dalam bidang dengan serangkaian koordinat numerik yang bisa ditentukan jaraknya dari kedua sumbu x dan y. Simpelnya, koordinat kartesius itu digunakan untuk menentukan posisi titik pada bidang koordinat. Seperti ini ilustrasi dari diagram kartesius berikut ini:

koordinat kartesius coordinat cartesius
Koordinat kartesius titik (6,4) pada sumbu x dan y

Dari ilustrasi di atas, bisa kita lihat bahwa garis mendatar ke kiri-kanan disebut x, sedangkan garis vertikal ke atas-bawah disebut y. Jadi, titik tersebut terletak pada (6,4) dengan titik tumpuannya adalah 0.

Cara Membuat Koordinat Kartesius

Sekarang kamu tau ‘kan gambaran dari koordinat kartesius itu seperti apa. Nah, selanjutnya kita coba untuk membuatnya, yuk! Ini dia cara membuat koordinat kartesius.

Membuat Garis Bilangan

Langkah pertama untuk membuat koordinat kartesius adalah dengan membuat garis bilangan. Kamu buat dulu garis bilangan horizontal (kiri-kanan) untuk x, kemudian gambar lagi garis bilangan tapi dengan arah vertikal (atas-bawah) untuk y. Nah, titik potong antara kedua garis tersebut terletak pada O atau 0. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat gambar berikut ini.

cara membuat koordinat kartesius

Konsepnya sama seperti garis bilangan, bahwa ke arah kanan dan atas ditunjukkan dengan bilangan positif. Sedangkan, arah kiri dan bawah ditunjukkan dengan bilangan negatif. Untuk titik potong (0) disebut dengan titik acuan atau titik koordinat.

Menentukan Kuadran

Posisi titik pada bidang koordinat kartesius bisa dibagi menjadi 4 bagian lho, guys: kuadran I, kuadran II, kuadran III, dan kuadran IV. Untuk membuat koordinat suatu titik, kamu harus memperhatikan aturan tanda dari berbagai kuadran tersebut. Begini aturannya:

kuadran koordinat kartesius

  • Kuadran I: daerah sumbu x dan y bernilai positif.
  • Kuadran II: daerah sumbu x negatif dan y positif.
  • Kuadran III: daerah sumbu x dan y bernilai negatif.
  • Kuadran IV: daerah sumbu x positif dan y negatif.

Menulis Titik Koordinat

Setelah membuat garis bilangan seperti pada gambar di atas, sekarang kita menulis koordinatnya. Koordinat selalu ditulis dengan aturan sebagai berikut:

  • Jarak titik dari garis horizontal (x) ditentukan terlebih dahulu (absis).
  • Selanjutnya, tuliskan jarak titik dari garis vertikal (y) di belakang koma (ordinat).

Contoh penulisan koordinat:

(6,4)

Arti penulisan koordinat tersebut yaitu angka 6 menunjukkan 6 langkah ke kanan (pada garis x), dan 4 langkah ke atas (pada garis y). Keduanya sama-sama melangkah dari 0. (lihat gambar koordinat kartesius pada poin pengertian di atas).

Sekarang kalau ada koordinat seperti ini (0,4), kamu tidak perlu bingung. Berarti kalau dari sumbu x terletak di 0, kemudian dari sumbu y terletak pada angka 4.

Oh iya, perlu kamu ketahui juga kalau garis horizontal (x) itu menunjukkan berapa jauh jarak titik tersebut dari titik 0. Sedangkan, kalau garis vertikal (y) menunjukkan berapa tinggi atau rendahnya titik tersebut dari titik 0.

Contoh Soal dan Pembahasan

Pengertian koordinat kartesius udah, gambarnya juga udah tau, terus cara menentukan koordinat kartesius juga udah. Agar lebih lengkap lagi dalam memahami koordinat kartesius, kita bahas contoh soal koordinat kartesius, yuk!

Soal

Perhatikan gambar di bawah ini!

contoh soal koordinat kartesius dan pembahasannya

Dari gambar di atas, terlihat ada tiga titik E, F, dan G. Tentukan titik koordinat ketiganya!

Jawab

  • Titik E berada pada koordinat (2,2). Diperoleh dengan cara bergerak horizontal ke kanan sejauh 2 langkah satuan, kemudian tegak ke atas sebanyak 2 satuan. Titik E berada pada kuadran I, sehingga x dan y bernilai positif.
  • Titik F berada pada koordinat (-2,1). Diperoleh dengan cara bergerak horizontal ke kiri sejauh 2 satuan, dan tegak ke atas sejauh 1 satuan. Titik F terletak pada kuadran II, sehingga x negatif dan y positif.
  • Titik G berada pada koordinat (-3,-3). Diperoleh dengan cara bergerak horizontal ke kiri sejauh 3 satuan, dan tegak ke bawah sejauh 3 satuan. Titik G terletak pada kuadran III, sehingga x dan y bernilai negatif.

MATERI HIMPUNAN KELAS 7

 

A. Himpunan dan Notasinya

 

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.

Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak dapat kita sebut himpunan karena bunga yang indah itu relatif (bunga yang indah  menurut seseorang belum tentu indah menurut orang lain).  Dengan kata lain, kumpulan bunga indah tidak dapat didefinisikan dengan jelas.

Contoh 2

"Rombongan siswa SMP PP yang berwisata ke pulau dewata". Kalimat kedua ini adalah himpunan. Mengapa? karena dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan bahwa yang berwisata ke pulau dewata  ialah siswa-siswi SMP PP.

 

Contoh 3

"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu himpunan, karena makanan enak seseorang belum tentu enak menurut orang lain. Dengan kata lain, objek yang terdapat pada kalimat tersebut tidak terdefinisi dengan baik.

 

Contoh 4

"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari5". Kalimat ini merupakan himpunan karena anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.

 

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti ABXZ dan sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).

Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut:

A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.

Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

 

Menyatakan Suatu Himpunan

Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu sebagai berikut:

1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata

Perhatikan contoh berikut.

W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}

H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

 

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan

Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:

{x|.......}

Keterangan:

x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan

| = dibaca "di mana"

.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.

Perhatikan contoh berikut

A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}

Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima huruf pertama dalam abjad latin.

H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}

Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

 

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar

Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung kurawal yang setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.

Perhatikan contoh berikut ini.

H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudoyono}

A = {0, 1, 2, 3}

L = {a, b, c, d, e}

 

B. Anggota Himpunan

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “
” sedangkan untuk menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “”. 

Perhatikan contoh berikut

Contoh 1

Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA”  maka H adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.  Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H. Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R, D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.

 

Contoh 2

Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA”  maka I adalah himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A.  Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I. Banyaknya anggota himpunan I adalah 10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) = 10.

 

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga. Misalnya, A adalah himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka anggota himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis n(A) = tidak berhingga.

 

C. Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A
B, dibaca "A himpunan bagian B".

Perhatikan himpunan-himpunan berikut:

A = {himpunan hewan}

B = {himpunan hewan berkaki empat}

C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}

Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:

A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}

B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}

C = {buaya, kura-kura}

 

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A, ditulis B A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A B karena ada anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A B.

 

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus.

Perhatikan himpunan-himpunan berikut!

A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan

A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan

A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c} dan

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa

n(A) = 2 = 2^1

n(A = 4 = 2^2

n(A) = 8 = 2^3

n(A = 16 = 2^4

Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan bagian sebanyak 
2n

Contoh:

Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}

Jawab:

n(A) = 3

jadi, N = 2³ = 8

Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:

A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3}

 

D. Himpunan Kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "
".

Perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1

Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3 dan 4.

Jawab:

A = atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.

 

Contoh 2

Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan dalam notasi himpunan L

Jawab :

H = atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.

 

Contoh 3

B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}

Jawab:

Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.

Ditulis, B = {} atau B =

 

Contoh 4

Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!

a. himpunan bilangan prima genap

b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7

c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan

Jawab:

a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2

b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis dibagi 7 yaitu 6

c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan

 

E. Himpunan Semesta

Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S atau U. 

Perhatikan contoh berikut.

Contoh

Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang mungkin yaitu.

a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota A.

b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota A.

c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

 

F. Diagram Venn

Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram Venn. Diagram Venn diperkenalkan oleh pakar Matematika, Inggris pada tahun 1834-1923 bernama John Venn dalam membuat diagram Venn yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang atau bersegi, sedangkan anggota-anggotanya digambarkan dengan noktah.

2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh kurva tertutup sederhana.

3. Jika suatu himpunan anggotanya terlalu banyak atau tak berhingga maka noktahnya tidak perlu di gambarkan.

 

G. Irisan

Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A sekaligus menjadi anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.
 A ∩ B = {x | x
A dan x B}

Contoh :

A = {bilangan asli yang kurang dari sama dengan 5}

B = {bilangan asli antara 3 dan 7}

Tentukan A∩B

Jawab :

A = {1,2,3,4,5}

B = {4,5,6}

Maka A∩B = {4,5}, karena 4 dan 5 adalah anggota himpunan A sekaligus menjadi anggota himpunan B.

 

H. Gabungan

Gabungan dari dua buah himpunan akan menghasilkan suatu himpunan baru yang anggotanya terdiri dari anggota kedua himpunan tersebut. Operasi gabungan pada himpunan disimbolkan dengan “”.

Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A atau anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.
A
 B = {x | x A atau x B}

Perhatikan contoh berikut.

Misalkan P = {bilangan asli kurang dari 8} dan Q = {bilangan prima antara 2 dan 13}

Tentukan P Q !

Jawab:

P = {1,2,3,4,5,6,7}

Q= {3,5,7,11}

Sehingga, P Q = {1,2,3,4,5,6,7,11}

 

I. Komplemen

Bila suatu himpunan A, semestanya S, maka komplemen dari A (ditulis 
Ac) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan A.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan sebagai berikut.
Ac = {x | x S atau x  A} 


Misalkan:

S = {1,2,3,4,5,6,7}

Q = {2,3,4,}

Himpunan S yang anggotanya selain anggota himpunan Q adalah {1,5,6,7}.

 

J. Penerapan Konsep Himpunan

Himpunan ini tidak hanya dipelajari di sekolah, namun sering digunakan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh kasusnya.

Misalkan suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar Bahasa Indonesia. Berapa orang yang gemar keduanya?

Pembahasan 

Diketahui:

Banyak siswa di kelas 42 orang

20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar Bahasa Indonesia

Ditanya: Banyaknya siswa yang gemar matematika dan Bahasa Indonesia?

Jawab:

Pertama-tama, kita misalkan banyaknya siswa yang gemar matematika dan IPA adalah x.

Sehingga,

Banyaknya siswa yang gemar matematika adalah 20 - x

Banyaknya siswa yang gemar Bahasa Indonesia adalah 25 - x

Selanjutnya, kita mencari nilai x-nya.

42 = (20 - x) + (25 - x) + x

42 = 20 - x + 25 - x + x

42 = 45 - x

x = 3

Dengan demikian, kita peroleh bahwa siswa yang gemar matematika dan Bahasa Indonesia adalah 3 orang.


GURU MERDEKA BELAJAR

  Asesmen Pra Program   Apa cara belajar guru yang keliru?  Menunggu instruksi dinas pendidikan  Mencari dan mencoba sendiri di kelas  Menyi...